Anda akan terhindar dari stres berkepanjangan. Hasilnya, porsi pekerjaan dan kehidupan pribadi Anda akan kembali seimbang. Dengan begitu, relaksasi tubuh dan pikiran Anda dengan melakukan kegiatan bersama keluarga atau melakukan hobi. Di luar waktu tersebut, tapi hanya di jam-jam kerja. Anda tetap boleh membuka e-mail, Salah satu alternatif yang efektif adalah dengan membatasi porsi waktu yang digunakan untuk membuka e-mail. bagaimana caranya agar kebiasaan mengecek e-mail tidak berpengaruh buruk pada kondisi psikologis dan hubungan dengan keluarga? Lalu,
terlihat bahwa dua waktu utama yang digunakan untuk mengecek e-mail merupakan waktu yang seharusnya digunakan untuk berkomunikasi dan menjalin hubungan erat dengan anggota keluarga atau kerabat. Dari penelitian tersebut, dan 38% mengeceknya di saat makan malam. 57% melakukannya saat beraktivitas bersama keluarga, 50% mengeceknya saat tidur, 68% terbiasa untuk membuka email sebelum jam 8 pagi, Sebuah survey yang dilakukan oleh Good Technology menyimpulkan bahwa dari 1000 orang yang menjadi subjeknya, keseringan mengecek e-mail juga dapat merusak hubungan Anda dengan kerabat atau keluarga. Selain berakibat buruk pada kesehatan mental,
Hal inilah yang sering diasosiasikan dengan munculnya stres berat. seringnya mengecek e-mail dapat membuat detak jantung Anda terus menerus dalam keadaan konstan. Ternyata, kok bisa? Lho, Penelitian lainnya yang dilakukan oleh UC Irvine dan US Army membuktikan bahwa mereka yang sering memeriksa e-mail di waktu senggang lebih sering mengalami stres dibanding mereka yang beristirahat total tanpa diganggu kegiatan apapun. Masih belum percaya?
terungkap bahwa kelompok yang membuka e-mail hanya tiga kali sehari mengalami tingkatan stres yang lebih rendah dibandingkan mereka yang membuka e-mail sesuka hati. Hasilnya,
kedua kelompok ditukar untuk mendapatkan hasil yang lebih komprehensif. Setelah satu minggu, yaitu mereka yang hanya membuka email tiga kali sehari dan mereka yang diberi kebebasan untuk membuka e-mail sebanyak mungkin. Subjek tadi kemudian dibagi menjadi dua kelompok, dilakukan untuk meneliti hubungan antara tingkat stres dengan kebiasaan membuka e-mail. hingga ibu rumah tangga, ahli medis, pialang saham, mulai dari pelajar, Sebuah penelitian yang melibatkan 124 subjek dari berbagai kalangan dan rentang usia,
mungkin artikel ini akan membuat Anda mengubah kebiasaan tersebut. Jika ya, Go Dok - Apakah Anda termasuk orang yang mengaktifkan e-mail kerjaan di telepon genggam dan komputer pribadi?
Source: kumparan
EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.