™ Kisah Kapten Nolly Sang Gubernur DKI

Jannet Juli 23, 2017
Kisah Kapten Nolly Sang Gubernur DKI
Tjokropranolo dan Istri. FOTO/Istimewa

wafat di Jakarta dalam usia 74 tahun. mantan pemimpin ibukota yang juga pengawal paling setia Jenderal Soedirman itu, Bang Nolly, tanggal 22 Juli 1998. Tjokropranolo meninggal dunia tak lama setelah tamatnya rezim Orde Baru,

Panglima Besar Jenderal Soedirman. termasuk menulis buku biografi berdasarkan pengalaman pribadi tentang tokoh yang paling dihormatinya, Bang Nolly menyibukkan diri dengan berbagai kegiatan lain, Selanjutnya, Tjokropranolo menuntaskan masa pengabdiannya sebagai Gubernur Jakarta. Tahun 1982,

Anak Bupati Memilih Mandiri

perhatian Bang Nolly terhadap nasib buruh dan pelaku usaha kecil sangat tinggi kendati hasilnya belum terlalu memuaskan. Namun, begitu pula mengatur pedagang kaki lima yang bandel tetap berjualan di badan jalan. terutama masalah kemacetan lalu lintas dan transportasi, Bang Nolly mengakui bahwa tidak gampang mengurus wilayah istimewa seperti Jakarta,

1982:106).
Tjokropranolo tidak pernah sakit hati (Majalah Tempo,Volume 12, Namun, olok-olokan yang menyebutnya “bodoh” beberapa kali sempat terdengar. Bahkan, Tjokropranolo yang kemudian dikenal dengan sapaan Bang Nolly memang tidak semampu Ali Sadikin dalam mengelola pemerintahan ibukota.

2010:106). Gagalnya Sistem Kanal: Pengendalian Banjir Jakarta dari Masa ke Masa, Sukiyat (Restu Gunawan, Suwondo yang merupakan mantan wakil gubernur dan tokoh kaum buruh R. H.R. unggul jauh dari dua pesaingnya yakni Dr. Tjokropranolo menang telak dengan mendapat 32 suara dari 40 anggota DPRD, Dalam rapat pemungutan suara,

nama Tjokropranolo muncul sebagai kandidat terkuat sebagai gubernur ibukota yang baru. Setelah masa bakti Ali Sadikin berakhir pada Juli 1977, Ia sempat menjadi asisten Ali Sadikin yang menjabat sebagai Gubernur Jakarta sejak 28 April 1966. ia mulai tertarik beralih bidang ke sektor birokrasi. Ketika akhirnya Tjokropranolo pensiun dari militer,

hingga insiden berdarah Gerakan 30 September 1965. konfrontasi Indonesia-Malaysia, pemberontakan Republik Maluku Selatan (RMS), pemberontakan Andi Aziz, ia turut ambil bagian dalam menghadapi Angkatan Perang Ratu Adil (APRA), Tercatat, Tjokropranolo terlibat langsung dalam hampir setiap peristiwa penting ketika situasi keamanan NKRI belum stabil setelah penyerahan kedaulatan sejak akhir 1949.

Pasang Badan Demi Pak Dirman

nyawa taruhannya.
Salah langkah, Misi ini tidak gampang karena sangat sensitif. 2011:135). Madiun 1948: PKI Bergerak, Poeze, Tjokropranolo pernah pula dipercaya Jenderal Soedirman untuk membujuk tokoh-tokoh militer yang mulai terpengaruh gerakan pemberontakan agar tetap setia kepada pemerintah RI (Harry A.

1985:111). Mengenang Almarhum Panglima Besar Jenderal Soedirman, harus tetap terjaga kerahasiaan dari pandangan musuh sehingga tentara Belanda tidak mengetahui letak markas gerilya (Sulistyo Atmojo, Tjokropranolo juga harus bergerak sangat hati-hati, Selain itu, bukan tidak mungkin ia di-dor di tempat. Kalau sampai ketahuan, Risikonya sangat tinggi.

Ia sering menyusup ke Kota Yogyakarta yang saat itu menjadi ibukota RI untuk menyampaikan pesan dari Pak Dirman kepada tokoh-tokoh republik. Jenderal Soedirman pun sangat menyayangi Tjokropranolo sehingga kerap dipercaya untuk menjalankan misi penting.

Ia juga pernah berperan sebagai “kuda” manakala pasukan gerilya beruntung memperoleh kereta untuk membawa Pak Dirman. Kapten Nolly adalah salah satu orang pertama yang selalu pasang badan untuk memikul tandu Pak Dirman. Ia selalu siap pasang badan untuk jenderal besar yang tetap berjuang di masa sakitnya itu. Di masa-masa sulit inilah peran Tjokropranolo sangat terasa.

serta tidak jarang harus menyelamatkan nyawa dari terjangan peluru Belanda. naik-turun gunung, harus ditandu keluar-masuk hutan belantara, cukup parah, Pak Dirman saat itu sedang sakit, Ini bukan hal yang mudah. Perang gerilya menjadi pilihan Jenderal Soedirman untuk melawan Belanda yang ingin berkuasa lagi setelah Indonesia merdeka.

Kisah Kapten Nolly Sang Gubernur DKI
Infografik Tjokropranolo

Susahnya Jadi Gubernur

Bang Nolly melanjutkan pengabdian untuk negara dengan memimpin ibukota. Dan nantinya, Tjokropranolo bahkan merupakan salah satu dari sedikit orang yang paling dipercaya dan amat disayang oleh sang jenderal besar yang juga alumni PETA itu.

1992). Panglima Besar TNI Jenderal Soedirman Pemimpin Pendobrak Terakhir Penjajahan di Indonesia: Kisah Seorang Pengawal, Ia turut menjadi tulang punggung perang gerilya yang dipimpin Jenderal Soedirman untuk mempertahankan kemerdekaan RI (Tjokropranolo & ‎Marzuki Arifin, Nolly membuktikan bahwa pilihannya itu tidak salah.

Tapi tidak ada pilihan lain yang lebih mudah bagi seorang pribumi seperti dirinya untuk memulai karier militer selain ikut PETA. Ini memang kesatuan militer bentukan Jepang. Tjokropranolo bergabung dengan pasukan Pembela Tanah Air (PETA). Ketika Belanda terusir dari Indonesia dan digantikan oleh Jepang sejak 1942,

tidak seperti anak-anak ningrat lainnya yang lebih suka bekerja di pemerintahan kolonial. ia justru memilih menjadi tentara, Buktinya, Punya asupan darah biru dengan beraneka macam hak istimewa tak lantas membuat Tjokropranolo lupa daratan.

juga segelintir bocah bumiputera yang berasal dari kalangan terkemuka. dan peranakan Tionghoa, terutama Belanda, sekolah dasar milik pemerintah kolonial yang hanya diperuntukkan bagi anak-anak berdarah Eropa di Hindia (Indonesia), Tjokropranolo bersekolah di ELS (Europeesche Lagere School),

Dari latar belakang terpandang itulah Nolly bisa mengenyam pendidikan dasar yang setara dengan anak-anak Belanda kendati ia asli pribumi.
Tjokropranolo terlahir sebagai putra Bupati Temanggung. Kehidupan di lingkungan pejabat bukan hal yang baru baginya.

meskipun ia orang Jawa tulen. Bang Nolly, berganti sapaan akrab khas Betawi, tak ada embel-embel kapten lagi, setelah pensiun dari militer dan terjun ke ranah birokrasi kemudian terpilih sebagai Gubernur DKI Jakarta pada 1977, Namun, begitu orang memanggil Tjokropranolo semasa era perang dulu. Kapten Nolly,


Source: tirto.id

Artikel Terkait

Previous
Next Post »

EmoticonEmoticon

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.