dan Intel. profesor di MIT, ia juga bekerja untuk Google X, Sebelumnya, Jepsen keluar dari tim pengembang Oculus Rift milik Facebook. Tahun lalu,
[Topi ini akan] menyaring bagian yang dirasa penggunanya tidak patut untuk dibagikan," jelasnya seperti ditulis CNet. "Kami mencoba untuk membuat topi yang hanya bekerja jika penggunanya ingin ia digunakan. alat ini harus bisa menyaring pikiran mana yang ingin disampaikan penggunanya ke orang lain dan mana yang tidak. Kedua,
tingkat akurasinya belum seberapa. Namun, hingga saat alat MRI otak memang bisa memecah beberapa kode visual dalam pikiran. Pertama, masih banyak rintangan dalam pengembangan topi ini. Meski demikian,
Terdapat juga kekhawatir bahwa AI akan berbalik merugikan manusia itu sendiri. AI akan segera menjadi pendamping pengambilan keputusan di berbagai pekerjaan. Sebab, Jepsen yakin bahwa topi berpikir ini bisa membuat manusia menyaingi kecerdasan buatan (artificial intellegence).
Saingi AI
Tak perlu implan ke dalam otak manusia ataupun memasukkan nanobots ke aliran darah. idenya tak seagresif Musk. menurut Jepsen, Namun, Ide serupa juga dilempar oleh Elon Musk lewat Neuralink.
mungkin delapan tahun hingga telepati (dimungkinkan)," tuturnya lagi. Kita berbicara soal kurang dari satu dekade, "Saya pikir ini tak akan makan waktu sedekade.
hingga berkomunikasi dengan pikiran," jelas Jepsen dalam wawancaranya dengan CNBC. Perangkat ini menjanjikan cara baru diagnosa dan menyembuhkan penyakit, "Openwater menciptakan perangkat yang memingkinkan kita untuk melihat isi kepala atau badan dengan sangat detil.
MRI wearable ini bisa menekan harga pencitraan medis lebih terjangkau. Harapannya, Ide awal pengembangan alat ini sebenarnya ditujukan untuk pengembangan perangkat kesehatan. Mary Lou Jepsen melakukan pengembangan alat ini lewat perusahaan Openwater yang dibangunnya tahun lalu.
Alat kesehatan
Cara yang lebih cepat dari membuka mulut dan mengetik teks di kibor. Jepsen menyebutkan memungkinkan penggunanya berkomunikasi dengan orang lain bahkan komputer. Dengan alat yang ia sebut sebagai "topi berpikir" ini,
Ditambahkan pula sinar inframerah untuk membaca aktivitas otak. MRI yang super besar itu inign diringkasnya ke dalam LCD fleksibel yang bisa ditambahkan pada sebuah topi ski (topi kupluk). Jepsen mengembangkan alat IoT yang cara kerjanya seperti MRI. Dengan perangkat yang menyerupai topi,
Masa depan itu diperkirakan akan terjadi dalam delapan tahun ke depan. menyatakan bahwa di masa depan telepati sangat mungkin jadi alternatif berkomunikasi. Mary Lou Jepsen, Mantan eksekutif Facebook,
Source: CNN Indonesia
EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.