Afi Nihaya menonaktifkan kolom komentar Instagramnya. (TribunStyle.com/Uni Irmagani) Sayangnya,
- Afi."
tapi saya mohon jangan pernah lakukan hal yang sama kepada anak-anak lain hanya karena Anda melihat saya masih hidup sampai hari ini. Saya mungkin masih bisa survive,
Keinginan saya sederhana; ingin ibadah dengan bernafaskan ketenangan.
tolong hentikan itu semua selama Ramadan saja. Jika tidak bisa selamanya,
Anda mungkin tidak akan memahami ini sebelum mengalami sendiri.
a lot. My heart breaks,
Sebegitu besarkah kesalahan saya?
siang malam tanpa jeda. dan terluka ketika diperlakukan sedemikian rupa, tertekan, saya adalah manusia biasa yang bisa sedih, Pahamilah bahwa sama seperti Anda,
Belum lagi yang ada di kolom komentar.
jumlahnya puluhan ribu. Sampai hari ini,
atau WA saya (sampai saya harus ganti nomor baru). Instagram, bahkan ancaman ke akun FB, merendahkan, bully, tiap detik saya harus menerima pesan bernada sinis, Anda tahu,
dan cari bukti. klarifikasi, setidaknya lakukanlah tabayyun (istilah agama Islam untuk memeriksa dengan teliti), sebelum menyodorkan tuduhan dan prasangka macam-macam, saya mohon dengan sangat bahwa sebagai manusia yang punya hati nurani, Tapi,
Saya memang tidak bisa mengendalikan apa yang ada di luar sana.
adalah benar. seolah itu semua dari diri saya (terutama yang menyangkut SARA), Tidak semua pernyataan/kutipan yang disebarkan orang,
Tidak semua berita (yang dari media maupun yang bukan dari media) tentang saya adalah benar.
Dengarkan saya sekali saja.
banyak saja yang percaya. Dan anehnya,
entah tujuannya untuk apa. dikemas dalam sebuah tulisan panjang, nama saya pun diartikan macam-macam, Bahkan,
Saya kehilangan banyak hal; dari teman sampai guru.
tak hentinya datang. dan video-video berisi fitnah serta hinaan bertebaran, gambar, padahal kenal saja tidak.
Meme, Orang ramai-ramai menulis tentang saya,
akun saya juga banyak dipalsukan dan orang-orang menyerang saya karena postingan tidak bertanggung jawab dari si pemalsu itu. Seakan-akan itu semua belum cukup,
"Lanjutan (bagian #2) :
(Bersambung ke bagian #2)."
kemudian menuding bahwa tulisan-tulisan saya sendiri adalah hasil plagiarisme. Siapapun bisa mengedit sebuah gambar seolah itu adalah tangkapan layar atau screenshot,
tapi itu bukanlah sebuah pembenaran untuk melontarkan fitnah dan kebohongan macam-macam. Saya paham bahwa beberapa orang mungkin tidak menyukai gagasan-gagasan tentang kebhinnekaan yang saya bawa,
Mengapa orang-orang sulit sekali percaya bahwa anak SMA juga bisa menulis?
termasuk tulisan berjudul WARISAN yang membuat saya viral adalah tulisan saya sendiri dan bukan hasil copas tulisan orang. Yang lainnya,
hanya satu tulisan itulah yang bukan tulisan saya sendiri. Dari ratusan tulisan dan beberapa diantaranya yang telah saya post di dunia maya,
saya telah menulis banyak hal. Orang-orang yang sudah lama berteman dengan akun saya ini (dan akun lama saya yang telah deactivated) juga tentunya tahu bahwa jauh sebelum saya viral,
Saya dan beliau baik-baik saja.
tak seorangpun tahu bahwa saya telah meminta maaf dan berkomunikasi dengan akun Mita jauh sebelum hal ini meledak di media. Sebenarnya,
atau mengatakan bahwa saya sama seperti anak 18 tahun di luar sana yang bisa saja melakukan kesalahan. Saya juga tidak akan membela diri dengan mengatakan bahwa Nabi pun juga pernah bersalah,
* *Saya mengakui hal tersebut sebagai sebuah kesalahan.
kemudian mempostingnya kembali di akun saya dengan judul "Belas Kasih dalam Agama Kita" pada bulan Mei lalu (dan sampai sekarang tulisan tersebut masih bisa dilihat pada akun saya). saya mencatut atau mengopas beberapa paragraf dari tulisan di akun Mita Handayani dengan menambahkan sendiri beberapa paragraf yang berisi gagasan pribadi, Benar,
Dengan ini saya mohon maaf sebesar-besarnya.
pada semua pihak yang merasa dirugikan atas perbuatan saya yang telah mengutip beberapa paragraf untuk dijadikan status tanpa mencantumkan sumber. Afi Nihaya Faradisa, Ini adalah permintaan maaf saya,
"THIS IS MY APOLOGY
Afi Nihaya melakukan klarifikasi dan meminta maaf melalui akun Instagram. Tak tahan dengan semua itu,
Afi Nihaya menjadi sasaran bully dan komentar pedas. Akibatnya dari bukti yang beredar tersebut,
Selain itu ada lagi tulisan Agama Facebook dari blok bernama ekoholic.blogspot.co.id.
Kini muncul lagi bukti tulisan Afi yang diduga plagiat dari sebuah puisi berjudul Pernahkah Kau.
Afi juga meminta maaf melalui akun Facebook miliknya.
namun Afi mengakui hanya ada satu tulisan yang ia ambil dari sumber tanpa menyantumkan nama sumber tersebut. Awalnya sempat mengelak,
ada beberapa tulisan Afi yang diduga hasil plagiarisme. Tak hanya satu,
lalu bermunculan bukti-bukti bila tulisannya adalah hasil plagiarisme. Saat nama Afi Nihaya melambung,
Ia juga sempat diundang oleh para petinggi negara mulai dari pejabat daerah hingga Presiden Joko Widodo untuk menjadi pembicara.
banyak publik yang semakin penasaran dengannya. TRIBUNSTYLE.COM - Sejak nama Afi Nihaya Faradisa melambung karena tulisannya tentang 'Warisan' menjadi viral,
Source: Tribun Style
EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.