™ Rusia dan Iran Ancam AS Jika Kembali Serang Suriah

Jannet Juni 07, 2017
Rusia dan Iran Ancam AS Jika Kembali Serang Suriah

itu membuat Rusia terlibat semakin dalam dan harus ikut bertanggung jawab,” tuturnya. “[Karena] setiap kali serangan keji terjadi,

Dia berharap Kremlin bisa bertindak lebih tegas terhadap Suriah dan mempertimbangkan kembali aliansinya dengan Assad. Tillerson akan segera bertolak ke Moskow untuk berbicara dengan otoritas Rusia.

“Kegagalan itu berkaitan dengan serbuan yang dilakukan AS dan serangan senjata kimia itu juga secara garis besar karena Rusia gagal menjalankan perannya sebagai bagian dari komunitas internasional,” ujar Tillerson dalam wawancaranya denganABC.

Menteri Luar Negeri AS Rex Tillerson mengatakan Moskow gagal menjalankan perjanjian internasional pada 2013 untuk menghancurkan seluruh senjata kimia di Suriah. Selain itu,

Khan Sheikhoun sendiri masih diduduki kelompok jihadis. Hingga saat ini, yang diduga akan dikirimkan ke Irak. Mereka mengklaim serangan udara Suriah dari Shayrat ditujukan pada 'teroris' dan menghantam gudang yang memproduksi dan menyimpan gas beracun, Kementerian Pertahanan Rusia mengeluarkan pernyataan bantahan.

Inggris dan Perancis semakin yakin bahwa Assad melakukan pembunuhan massal terhadap warganya sendiri.
Hal itu membuat AS, pakar senjata menyebut bahwa fasilitas di pangkalan militer Shayrat terbukti telah menembakkan senjata kimia. Di sisi lain,

Assad dan sekutunya mengklaim bahwa serangan itu dilakukan kelompok pemberontak. di bawah perjanjian internasional. Mereka juga menegaskan bahwa seluruh senjata kimia yang dimiliki rezim Assad sudah dihancurkan pada 2013 silam, Damaskus dan Moskow membantah tudingan tersebut.

“Moskow bertangung jawab terhadap semua nyawa yang hilang di Khan Sheikhoun,” kata Falcon.

harus bertanggung jawab atas serangan senjata kimia di Idlib. yang mendukung penuh pemerintahan Assad, Adapun Menteri Pertahanan Inggris Sir Michael Fallon mengatakan bahwa Rusia,

Rusia dan Iran Ancam AS Jika Kembali Serang Suriah
Presiden Suriah Bashar al-Assad dan Presiden Rusia Vladimir Putin membantah telah melakukan serangan kimia yang menewaskan 90 orang di Idlib, termasuk anak-anak.

‘Rusia Harus Bertanggung Jawab’

(Foto: Alexei Druzhinin/RIA Novosti/Kremlin) termasuk anak-anak. Presiden Suriah Bashar al-Assad dan Presiden Rusia Vladimir Putin membantah telah melakukan serangan kimia yang menewaskan 90 orang di Idlib,

ke Khan Sheikhoun. Pangkalan militer Shayrat diduga digunakan pasukan militer Suriah untuk menembakkan senjata kimia berupa gas beracun sarin,

adalah tindakan yang ‘mewakili dunia’. dekat Holms, Presiden Donald Trump menyebut serangan AS ke pangkalan militer Shayrat, Di sisi lain,

telah meminta adanya penyelidikan guna menginvestigasi lebih jauh serangan kimia tersebut. Hassan Rouhani, Putin dan Pemimpin Iran, Bahkan,

kehadiran militer AS di utara Suriah juga dianggap sebagai ‘pekerjaan’ ilegal.
Selain itu, Pusat Komando Gabungan itu menyebut bahwa serangan misil AS tidak akan mengendurkan upaya ‘membebaskan’ Suriah.

dilaporkan AFP. dan Amerika tahu kemampuan kami untuk merespon dengan baik," demikian pernyataan dari Pusat Komando Gabungan Suriah, dari siapapun, [Jika hal itu kembali terjadi] kami akan merespon dengan tindakan tegas untuk setiap agresi atau pelanggaran garis merah, “Apa yang dilakukan Amerika Serikat lewat serangan udara ke Suriah adalah pelanggaran garis merah.

segera memberi pernyataan bersama. Pusat Komando Gabungan Assad dan sekutunya di Suriah, Menanggapi agresi AS,

Mereka menganggap aksi AS gegabah dan melanggar ‘garis merah’. namun Iran dan Rusia justru mencibir. termasuk Israel dan Arab Saudi, Banyak negara mengacungkan jempol atas intervensi militer AS,

kendati Presiden Bashar al-Assad langsung menyanggah hal itu. AS meyakini rezim Assad berada di balik serangan keji tersebut,

di Idlib. termasuk anak-anak, Jumat (7/4) sebagai respons atas serangan senjata kimia yang menewaskan 90 orang, Amerika Serikat tiba-tiba menembakkan 59 misil Tomahawk ke pangkalan militer Shayrat di Suriah,


Source: CNN Indonesia

Artikel Terkait

Previous
Next Post »

EmoticonEmoticon

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.