™ Petugas PPSU Ini Sebut Jadi Korban Teror Order Fiktif Ojek Online

Jannet Agustus 02, 2017
Petugas PPSU Ini Sebut Jadi Korban Teror Order Fiktif Ojek Online
Petugas Penanganan Sarana dan prasarana Umum (PPSU) DKI Jakarta Ahmad Maulana

Bahkan permasalan tersebut menyebabkannya dipecat dari perusahaan karena oknum yang mengiriminya teror makanan juga mengadukan Julianto ke pihak HRD kantor tempatnya bekerja.

Sebelumnya yang dialami Dafi juga menimpa seseorang pegawai bank Swasta di Kawasan Matraman bernama Julianto.

Hingga kini Dafi masih menerima teror berupa order fiktif.

lima box (nasi goreng)," katanya. Yang ketiga saya bayar seharga Rp 500.000, karena saya enggak pesen. Saya enggak bayar lagi, Yang kedua nasi goreng seharga Rp 350.000 ribu empat box. Ternyata saya enggak pesen. tapi yang pertama enggak saya bayar. "Pertama dikirimin martabak seharga Rp 300.000,

ia terpaksa membayarkannya. Namun saat kiriman yang ketiga kali datang,

hingga ia memutuskan untuk tak membayarkannya. Dafi merasa tidak memesan makanan ketika pesanan datang kepadanya,

Order fiktif yang diterimanya berkisar dari harga Rp 300.000 hingga Rp 500.000.

sampai orang tua saya marah-marah," keluh Dafi. terus makanan dibawa ke rumah saya, semuanya. dipesenin itu juga, Grab Bike sama yang mobil Go-Car. Ternyata Go-Jek, saya enggak tahu online (maksudnya) apaan. saya teror dari pihak online', kamu dapat masalah, dia bilang 'kalau putus, "Dari awal ngancem,

Hingga kemudian beberapa hari setelahnya ia diberondong pesanan order fiktif. Saat itu Dafi tak mengerti maksud dari perkaaan A.

Ia menyatakan akan meneror Dafi via online. A yang tidak terima dengan perlakuan Dafi lantas mengancamnya. Namun,

saya bilang gitu," ucap Dafi. 'Terus terang aja gue gak suka ama elu', cukup disini saja hubungan kita. Bilang ya udah, enggak enak. Ibarat nasi tanpa garam. Kalau enggak suka jalanin enggak enak. "Ya gak suka.

Alasannya memutuskan A lantaran ia tidak suka setelah melihat perawakan A yang berbeda dengan foto di jejaring sosial.

Dafi memutuskan hubungan setelah dua minggu berpacaran. Kemudian,

Ketemu juga sama orang tuanya," katanya. silaturahmi. "Saya samperin ke rumahnya pas sudah dua minggu,

Lantas A tak langsung memutuskan hubungan dan mencoba untuk menahan kekecewaannya.

ternyata wajah A tak sesuai seperti yang terpampang di jejaring sosial. Setelah bertatap muka, Namun kenyataan tak semanis yang diharapkannya.

Sabtu (8/7) malam. Jakarta Pusat, Jalan Kemuning 3," kata Dafi saat ditemui di Tanah Abang, Terus saya samperin di dekat rumahnya di daerah Kayu Manis, "Pas seminggu setelah puasa pacarannya.

Kemudian keduanya memutuskan untuk berpacaran sebelum bertatap muka.

Kejadian bermula saat Ahmad yang biasa dipanggil Dafi berkenalan dengan seorang wanita berinisial A di jejaring sosial Facebook.

Ia kerap dikirimi pesanan berupa makanan yang nilainya berkisar Rp 300.000 hingga Rp 500.000.

JAKARTA - Seorang Petugas Penanganan Sarana dan prasarana Umum (PPSU) DKI Jakarta Ahmad Maulana diduga menjadi korban teror order fiktif makanan melalui ojek online. TRIBUNNEWS.COM,


Source: Tribunnews.com

Artikel Terkait

Previous
Next Post »

EmoticonEmoticon

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.